Jumat, 14 Desember 2012

Alat-alat input dan Kegunaanya

Alat-alat input dan Kegunaanya 



1.Keyboard
berupa data atau perintah yang dimasukkan dengan cara mengetikkannya langsung pada keyboard.
Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya dibuat dan dipatenkan oleh Christopher Latham pada tahun 1868 dan banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington. Keyboard komputer pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca kartu pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output. Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Keyboard dalam bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tuts. Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf A – Z, a – z, angka 0 – 9, tombol dan karakter khusus seperti: ` ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ – + = < > / , . ? : ; ” ‘ | serta tombol-tombol khusus lainnya yang jumlah seluruhnya adalah 104 tuts. Sedangkan pada Mesin ketik jumlah tutsnya adalah 52 tuts. Bentuk keyboard umumnya persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Dahulu orang banyak yang menggunakan mesin ketik baik yang biasa maupun mesin ketik listrik. Nah, keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya terletak pada hasil output atau tampilannya. Bila kita menggunakan mesin ketik, kita tidak dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah diketikkan dan setiap satu huruf atau simbol yang kita ketikkan maka hasilnya langsung kita lihat pada kertas. Tidak demikian dengan keyboard. Apa yang kita ketikkan hasil atau keluarannya dapat kita lihat di layar monitor terlebih dahulu, kemudian kita dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk tulisan, kesalahan ketikan dan yang lainnya. Keyboard dihubungkan ke komputer dengan sebuah kabel yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukkan ke dalam port yang terdapat pada CPU komputer.


2. Mouse

Pada dasarnya, penunjuk (pointer) yang dikenal dengan sebutan “Mouse” dapat digerakkan kemana saja berdasarkan arah gerakan bola kecil yang terdapat dalam mouse. Jika kita membuka dan mengeluarkan bola kecil yang terdapat di belakang mouse, maka akan terlihat 2 pengendali gerak di dalamnya. Kedua pengendali gerak tersebut dapat bergerak bebas dan mengendalikan pergerakan penunjuk, yang satu searah horisontal (mendatar) dan satu lagi vertikal (atas dan bawah). Jika kita hanya menggerakkan pengendali horisontal maka penunjuk hanya akan bergerak secara horisontal saja pada layar monitor komputer. Dan sebaliknya jika penunjuk vertikal yang digerakkan, maka penunjuk (pointer) hanya bergerak secara vertikal saja dilayar monitor. Jika keduanya kita gerakkan maka gerakan penunjuk (pointer) akan menjadi diagonal. Nah, jika bola kecil dimasukkan kembali, maka bola itu akan menyentuh dan menggerakkan kedua pengendali gerak tersebut sesuai dengan arah mouse yang kita gerakkan. Pada sebagian besar mouse terdapat tiga tombol, tetapi umumnya hanya dua tombol yang berfungsi, yaitu tombol paling kiri dan yang paling kanan. Pengaruh dari penekanan tombol atau yang di kenal dengan istilah “Click” ini tergantung pada obyek (daerah) yang kita tunjuk. Komputer akan mengabaikan penekanan tombol (click) bila tidak mengenai area atau obyek yang tidak penting. Kemudian dalam penggunaan mouse juga kita kenal istilah “Drag” yang artinya menggeser atau menarik. Apabila kita menekan tombol paling kiri tanpa melepaskannya dan sambil menggesernya, salah satu akibatnya obyek tersebut berpindah atau menjadi pindah (tersalin) ke obyek lain dan terdapat kemungkinan lainnya. Kemungkinan-kemungkinan ini tergantung pada jenis program aplikasi apa yang kita jalankan. Mouse terhubung dengan komputer dengan sebuah kabel yang terdapat pada mouse. Ujung kabel tersebut dimasukkan dalam port yang terdapat pada CPU komputer.


3. Scanner

Scanner digunakan untuk melakukan proses scanning dari suatu gambar, dimana hasil dari proses ini akan disimpan pada komputer sehingga dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan keinginan kita. Scanner ini sangat berguna dalam proses design yang memerlukan banyak gambar untuk kemudian diolah sesuai dengan kepentingan design. Pada proses scanning, sebuah lampu menerangi dokumen yang dibaca baris demi baris. Cahaya yang dipantulkan oleh dokumen ditangkap oleh sistem cermin dan lensa, lalu diproyeksikan ke sensor CCD. Bagian gambar yang terang memantulkan lebih banyak cahaya dibandingkan bagian yang gelap. Di dalam setiap sel CCD yang ribuan jumlahnya, timbul muatan elektrostatik sebanding dengan banyaknya photon yang diterima oleh pixel yang bersangkutan. Muatan elektrostatik tersebut disimpan sejenak sampai ia dapat diubah menjadi data digital oleh konverter A/D. Selanjutnya, sebuah motor kecil akan memindahkan deretan sensor CCD ke baris berikutnya. Software scanner menyatukan data digital dari setiap baris gambar menjadi sebuah file grafik. Sensor CCD yang peka cahaya hanya dapat menghasilkan data terang atau gelap. Untuk pengenalan warna digunakan prinsip optik: Cahaya merah, hijau, dan biru (RGB) jika bergabung akan tampak putih (pencampuran warna secara aditif). Berlawanan dengan prisma atau filter warna, cahaya putih ini dapat dipecah menjadi warna-warna dasar merah, hijau, atau biru (separasi warna). Scanner warna dengan sistem pembacaan 3-Pass membaca sebaris dokumen 3 kali, masing-masing dengan cahaya warna merah, hijau, dan biru (3-lamps scanning). Cara lainnya adalah dengan penyaringan warna, sehingga setiap kali hanya cahaya warna merah, hijau, atau biru yang sampai ke sensor CCD. Dengan kedalaman warna minimum 8 Bit (256 warna) setiap pembacaan, software akan menyusun file grafik dengan kedalaman warna 24 Bit. File ini (True Color) dapat menampilkan hingga 16,7 juta warna. Scanner warna yang tidak dapat kembali ke posisi baca semula, seperti tipe moving-scanner, harus membaca ketiga warna sekali jalan. Scanner semacam ini disebut 1-Pass atau single-pass scanner. Bila sebuah baris selesai dibaca dengan ketiga warna tersebut, sensor CCD baru dipindahkan ke baris berikutnya. Pada kedua konsep tersebut, cukup sederet sensor CCD yang diperlukan untuk membaca bagian warna sebuah gambar secara terpisah. Karena itu scannernya tidak begitu mahal, tetapi kerjanya sedikit lambat. Selain itu ada resiko penyimpangan warna dan pengurangan kontras. Scanner dengan cermin prisma dapat menguraikan pantulan cahaya setiap pixel menjadi tiga warna, menangkapnya melalui sistem lensa dan memantulkannya secara terpisah ke 3 baris sensor CCD. Scanner jenis ini bekerja lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Scanner yang lebih baru menggunakan sensor CCD warna. Foto-detektor ini juga hanya bisa membedakan terang atau gelap, tetapi terdiri atas 3 sel CCD yang masing-masing dilengkapi dengan filter warna berbeda (RGB). Seperti pada teknik cermin/prisma di atas yang makan tempat, teknik ini melakukan scanning 3 warna sekali jalan.


3.Kamera 

Apa itu kamera digital? Kamera digital adalah peranti yang menangkap gambar secara elektronis, dan menyimpannya dalam memori bukan di atas film. Selama beberapa tahun ini kamera digital telah mempermudah kita dalam mengirim foto ke situs Web atau ke teman-teman kita lewat e-mail. Tetapi foto digital tidak dapat dibandingkan dengan film saat kita hendak membagi kenangan kita ke teman atau keluarga seperti album foto. Waktu terus berjalan dan sekarang telah ada kamera digital resolusi tinggi baru, dilengkapi dengan pencetak berkualitas foto, sehingga anda tidak membutuhkan film sama sekali. Harganya? Terus turun dan turun sehingga anda tak perlu lagi pergi ke lab foto untuk memproses film anda.·         Kamera digital menangkap gambar dengan sebuah jajaran sensor bukan lewat film dan menyimpannya pada memori flash
·         Meningkatkan resolusi berarti anda mendapatkan gambar berkualitas bagus, tetapi akibatnya ukuran file akan membengkak.
·         Harga kamera telah turun hingga $300, dan cukup untuk mengambil gambar biasa atau untuk Web.
Bila anda memencet tombol untuk mengambil gambar–secara digital atau lewat film biasa kamera akan melewatkan sinar yang masuk ke sebuah lensa. Pada kamera tradisional, sinar tersebut diterpakan pada film, terjadi reaksi kimia pada film dan mengubahnya menjadi negatif dari gambar tersebut. Gambar ini akan muncul jika film diproses menjadi foto. Kamera digital menangkap gambar bukan dengan film tapi dengan jajaran sensor yang sensitif terhadap cahaya. Sensor yang biasa digunakan adalah charge-coupled device (CCD). Bentuknya adalah sebuah chip silikon seukuran kuku, CCD memiliki dioda yang sensitif terhadap cahaya pada grid di depannya. Menangkap Gambar Sebuah jajaran CCD dapat memiliki jutaan sensor di dalamnya. Tiap sensor menyimpan posisi dari kecerahan sebuah warna (merah, hijau, atau biru). Sebuah jajaran dengan sejuta sensor dapat dikatakan mampu menangkap data satu “megapixel”. Data kecerahan ini dibaca, satu baris dalam satu waktu, dengan konverter analog-ke-digital (ADC) yang mengubah bacaan kecerahan (yang ditangkap CCD sebagai perubah voltase) menjadi data digital. Dengan membandingkan data dari perbedaan pixel merah, hijau, dan biru, ADC menentukan dan menyimpan warna dari tiap pixel. Sebagai contoh, bila merah, hijau, dan biru memiliki kecerahan maksimum, maka pixelnya menjadi putih. Bila kesemuanya dalam keadaan minimum, pixelnya adalah hitam. Jutaan warna dapat dijelaskan sebagai berbagai perbedaan kecerahan pada tiga warna utama yang terbaca pada tiap pixel. Data kemudian dikoreksi warnanya, dikompres, dan disimpan di memory. Pada kamera film, film berlaku sebagai penangkap gambar dan media penyimpan. Kamera digital menyimpan gambar sebagai file, seperti anda menyimpan file di komputer. Kamera digital tipe lama dan beberapa jenis awal menyimpan gambar pada chip memori di kamera itu sendiri. Bila memorinya telah penuh anda harus menghapus gambar yang tidak anda inginkan atau menyimpannya ke komputer untuk membersihkan isi memori. Kamera digital jenis baru menyimpan file gambar tersebut ke dalam memori flash. Pikirkanlah memori flash sebagai sebuah film digital. Memori flash adalah RAM, mirip dengan RAM yang digunakan pada komputer anda, tetapi ada perbedaan utama: RAM sebuah komputer akan hilang datanya bila daya pada komputer dimatikan. Memori flash tetap menyimpan data yang terekam sampai anda berniat menghapus atau memindahkannya, walau tidak ada sumber daya yang tersambung padanya. Bila anda telah menyimpan gambar tersebut, anda dapat menyimpannya ke PC untuk diedit atau dicetak. Kamera digital kebanyakan datang dengan kabel serial atau USB dan software yang memungkinkan anda mengirimkan file ke PC. Cara lain, anda dapat menggunakan pembaca flash card yang memungkinkan komputer anda membaca sebuah kartu memori seperti layaknya sebuah floppy disk. Beberapa printer memungkinkan anda mencetak langsung lewat memori flash.